Popular Posts

Friday, August 23, 2013

allahu'alam

http://kesalahanquran.wordpress.com/2013/01/31/3-229-kesalahan-terjemah-harfiyah-al-quran-kemenag-ri/

HISNUL MUSLIM

15- BACAAN KETIKA MENDENGARKAN ADZAN
22. [1]“Seseorang yang mendengarkan adzan, hendaklah mengucapkan seba-gaimana yang diucapkan oleh muadzin, kecuali dalam kalimat: Hayya ‘alash shalaah dan Hayya ‘alal falaah. Maka mengucapkan:
((لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ)).
23- ((وَأَنَا أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِمُحَمَّدٍ رَسُوْلاً، وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا)).
23. “Aku bersaksi, bahwa tiada Tuhan yang haq selain Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya dan sesung-guhnya Muhammad adalah hamba dan utusanNya. Aku rela Allah sebagai Tuhan, Muhammad sebagai Rasul dan Islam sebagai agama (yang benar). (Dibaca setelah muadzin membaca syaha-dat).[2]

Saturday, August 17, 2013

bahaya cinta buta

"Tidak aku meninggalkan suatu fitnah sesudahku lebih berbahaya terhadap kaum pria dari godaan wanita. 
(HR. Bukhari dan Muslim )
PELAJARAN DARI HADITS:


Cinta. Tak ada akhir untuk membahas masalah satu ini. Kata penyair cinta adalah satu kata berjuta makna. Tapi kali ini penulis ingin membahas cinta yang cacat yaitu cinta buta. Begitu bahayanya cinta buta ini sehingga sebelum wafat Rasulullah SAW telah berwasiat bahwa kaum muslimin wajib berhati-hati terhadap godaan setan terutama kecintaan terhadap wanita. Setan memiliki banyak perangkap untuk membinasakan manusia diantara adalah harta, jabatan, wanita, anak dll. Semua itu akan melalaikan manusia dari akhirat jika manusia mencintai mereka melebihi cintanya kepada Allah dan Rasulnya, sehingga manusia akan dibudak oleh syahwatnya untuk memperturutkan hawa nafsunya sehingga lalai akan kematian. Oleh karena itu pantaslah penyakit "cinta buta" itu adalah penyakit yang berbahaya dan sebagian dari syirik tersembunyi, jika didhohirkan maka pelakunya akan menemui kebinasaan, naudzubillah.

Monday, August 12, 2013

Polemik Busana Muslimah Bermotif (bordir / renda)


Oleh: Ust. Abu Muawiah
Tanya:
Bismillah ...
Assalamu'alaikum wa rohmatulloh wa barokatuh,
Ustadz, kami memiliki pertanyaan seputar jilbab muslimah. Telah terjadi diskusi antara beberapa akhwat, tentang hukum memakai busana muslimah (jilbab / gamis / Jubah) yang bermotif / berenda / berbordir / batik sewarna / bergaris-garis di luar rumah di depan non mahrom, dimana ada yang memungkinkan dan ada yang tidak.Berikut kami ringkaskan diskusi yang terjadi:

Ikhtilat antara Lawan Jenis

بسم الله الرحمن الرحيم
Penulis: Al-Ustadzah Ummu Ishaq Al-Atsariyyah
Pembicaraan seputar ikhtilath atau bercampur baur antara laki-laki dan perempuan dengan tanpa hijab / tabir penghalang sudah pernah kita singgung. Namun karena banyaknya penyimpangan kaum muslimin dalam perkara ini dan adanya sisi-sisi permasalahan yang belum tersentuh maka tak ada salahnya kita bicarakan dan kita ingatkan kembali.
Bukankah Rabbul Izzah telah berfirman:
وذكر فإن الذكرى تنفع المؤمنين
Dan tetaplah memberi peringatan karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman. " (Adz-Dzariyat: 55)
Dan juga dalam rangka menasihati diri pribadi dan orang lain, karena agama ini adalah nasihat, seperti kata Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam hadits yang shahih:
الدين النصيحة
Agama itu adalah nasihat. "
Asy-Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alusy Syaikh [1] rahimahullahu menyatakan dalam Fatawa danRasa `il nya (10/35-44) bahwa ikhtilath antara laki-laki dengan perempuan ada tiga kondisi: